Bulbophyllum Macranthum

Bulpophyllum Macranthum

Bulbophyllum Macranthum

Ketiga pot anggrek adopsi-an saya ini berjenis Bulpobhyllum Macranthum. Sudah searching ‘n tanya-tanya tapi belom nemu data nama indonesia atau nama lokal nya.

Mreka bertiga adalah anggota pertama Perpustakaan Alam ku, yang semoga bakal terus bertahan dan bertambah. Untuk mempermudah monitoringnya saya kasih nama mereka Merah, Kuning, Ijo. Penamaan mereka berdasar warna karet penanda, yah.. semacam taging gitu.

Bubophyllum Macranthum

Bubophyllum Macranthum tag Merah

Ini si Merah, 2 minggu lalu setelah keluar dari plastik inkubasi, saatnya watering dan saya pikir sedikit sinar matahari. Memang salah saya menjemur mreka terlalu lama di bawah terik matahari tengah hari, padahal sudah di wanti-wanti teman saya Azat, sang donor, untuk tidak menaruh mereka di bawah paparan sinar matahari langsung. Alhasil satu pucuk daunnya terbakar gosong di ujungnya, dan pucuk-pucuk daun yang masih sangat muda lainya sedikit layu.

Bulpophillum Macranthum

Bulpophillum Macranthum tag Kuning

Ini si Kuning, waktu datang dia merupakan koloni paling besar dan paling banyak daunnya.

Saya berharap banyak padanya.

Bulpophillum Macranthum

Bulpophillum Macranthum tag Ijo

Ini si Ijo, dia cukup kuat, daun-daunnya meskipun tidak banyak tapi tebal, saya pikir pasti yang ini bakal survive.

Rabu, 22 September 2010.

Slamat lebaran..

Libur lebaran seminggu saya meninggalkan mereka bertiga di dalam kamar mandi, mungkin saya terlalu khawatir mereka akan kekeringan dan layu, tapi ternyata itu kesalahan besar saya yang kedua setelah matahari siang.Satu hal yang saya lupa, tidak berpesan ke orang lain untuk mengeluarkan mereka ke teras supaya mendapat sinar :(, alhasil si kuning dan si ijo jadi layu di beberapa daunnya.Gosh… it’s so hard to take care of baby orchids, frustrating.. benar-benar menguras emosi saya sebagai adopter pemula. Jadi minder.

Padahal lebaran kemarin baru saja saya mendapat 2 jenis anggrek hibah dari sodara saya. Satu jenis anggrek merpati (Dendrobium Crumenatum), favorit saya karena bunganya yang wangi sekali meski hanya mampu bertahan satu hari, sekarang menempel di pohon “mahkota dewa” sebagai pohon semangnya di kebun depan, di dekat parkiran sepeda-nya Madrasah depan rumah saya, semoga para santri tau kalo mereka nggak boleh bermain-main dengan anggrek-anggrek saya. Dan satu lagi saya belum tau itu jenis apa.

Yang jelas saya sekarang sedih dan sangat khawatir dengan kondisi ketiga Bulpophillum Macranthum saya.

About imexplore

Im trying to exploring some things to explore. Sebatas kemampuanku menjelajahi dunia bersama hati dan fikiranku.
This entry was posted in Perpustakaan Alam. Bookmark the permalink.

2 Responses to Bulbophyllum Macranthum

  1. Satriya says:

    Hurray…!!! Bayi-bayi itu dapat Ibu yang baik.. Saudara sekandung mereka tinggal 2 koloni di tempatku, kebanyakan gugur terserang jamur.

    Tentang nama, jangankan saya…lha wong komunitas anggrek se Indonesia saja ndak ada yang tau nama Indonesianya. Mereka juga setipe denganmu, hobi kasih nama sendiri.. (finally found U’re not alone, Jeng)..

    Anggrek yang unidentified difoto trus diupload ya…
    Happy gardening!!

Leave a reply to imexplore Cancel reply